Rabu, 12 Februari 2014

SINOPSIS Detective Conan: Kudo Shinichi e no Chousenjou (Detective Conan TV series 2011) episode 1 – Tantangan Kudo Shinichi

Shinichi Kudo (Junpei Mizobata) terbangun di sebuah ruangan. Ia juga menemukan tangannya diborgol bersama tangan seseorang. Belakangan ia baru sadar, kalau orang yang ada disampingnya itu adalah teman (sekaligus “pacar”) masa kecilnya Ran Maouri (Shiori Kutsuna).
“Ran, hei Ran, bangun,” Shinichi berusaha membangunkan temannya itu.
Di sudut lain ruangan, tampak seorang lagi yang tengah tertidur.
“Ayah?!” seru Ran kaget.
Yup, dia adalah detective aneh Kogoro Mouri (Takanori Jinnai). Mereka bertiga ternyata disekap di sebuah ruangan serba putih. Tanpa pintu dan jendela. Shinichi bingung dan berusaha berpikir kenapa ia, Ran dan Kogoro bisa berada di ruangan itu.
Shinichi melihat sekeliling. Di salah satu dinding, ia menemukan sebuah amplop, berisi surat yang ditujukan kepadanya.
“Shinichi tersayang, aku adalah fansmu. Aku telah mengikuti prestasimu selama ini. Kau adalah detective yang luar biasa. Ruangan putih ini adalah hadiah untukmu. Nikmatilah.”
Surat itu adalah surat tantangan untuk Shinichi. Shinichi kesal karena dipermainkan seperti ini. Lalu di tengah ruangan, muncul sebuah layar touch screen dengan lima buah kotak putih dan sederetan keyboard di bawahnya. Diatasnya terdapat sebuah tanggal, 24 Juni 2010. Shinichi berusaha mengingat-ingat, hari ini dia memecahkan sebuah kasus pembunuhan . . .
Flash back, 24 Juni 2010 . . .
Di sebuah apartemen, ada dua orang. Seorang model bernama Momoko Aida (Hitomi Hasebe) bersama kekasihnya Yuhei Tsubouchi (Akira). Aida meminta putus dari kekasihnya itu. Dia beranggapan tidak bisa lagi mengkhianati kakak perempuannya. Karena ternyata Tsubouchi adalah suami dari kakak perempuannya.
“Apakah kau sudah punya kekasih baru?” Tsubouchi tidak terima ketika Aida minta putus.
Aida mengelak, tapi ia bersikeras meminta putus. Aida meninggalkan Tsubouchi di ruang tamu, sementara ia menuju ruangan lain melanjutkan kegiatannya merangkai bunga. Tiba-tiba dari belakang, Tsubouchi menyerang dan mencekiknya hingga pingsan . . .
Tiba-tiba ada telepon masuk. Ternyata dari asistennya, Suke Kishiko (Keisuke Yamamoto), yang mengingatkannya tentang jadwal pemotretan.
“Berapa jam aku harus menunggu sampai kukumu selesai dicat? Apakah sudah sore?” Shinichi mengeluh karena sudah terlalu lama menunggu Ran yang sedang mengecat kukunya.
Ran dan Shinichi mendatangi sebuah salon khusus perawatan kuku. Ran sangat senang karena ia mendapat paket gratis dari temannya, Sonoko Suzuki (Sayaka Akimoto). Sementara Shinichi yang menemaninya sudah sangat kesal karena harus menunggu terlalu lama. Apalagi Ran kemudian menyuruh Shinichi membawakan tasnya sementara menunggu kukunya kering.
“Aku tidak mau pergi denganmu lagi,” keluh Shinichi.
Keluar dari salon itu, terdengar sebuah jeritan dari lantai atas. Ran dan Shinichi buru-buru mencari dan mendatangi sumber suara itu. Mereka menemukan Tsubouchi dan asistennya Kishiko di depan sebuah apartemen dengan wajah yang terluka karena kena pukul. Tsubouchi mengatakan kalau ada perampok. Shinichi buru-buru masuk, dan menemukan si pemilik rumah Momoko Aida meninggal.
Pihak kepolisian datang, dengan dua orang detektifnya, Miwako Sato (Natsuhi Ueno) dan Wataru Takagi (Yuichi Tsuchiya). Sementara tim forensic memeriksa keadaan mayat, Shinichi mulai berkeliling. Ia juga menelepon Kogoro, untuk memastikan ciri-ciri jika ada laki-laki yang juga tinggal di rumah itu.
Kogoro yang ditelepon Shinichi ternyata juga sedang melakukan pekerjaannya sebagai detektif. Ia membuntuti seorang wanita. Ia berkeras ingin tahu dimana Shinichi berada. Tapi Shinichi tidak memberitahunya. Akhirnya Kogoro menyerah dan memberikan arahan pada Shinichi lewat telepon. (hahaha . . . tumben mereka berdua akur)
“Bagaimana aku memeriksa ruangan milik wanita yang tinggal sendirian . . . “
Dengan petunjuk dari Kogoro, Shinichi mulai menyelidiki. Ruang tidur, kamar mandi bahkan studio foto milik korban, Aida.
Sementara Detective Sato dan Takagi menanyai Kishiko, Shinichi masih berkeliling. Detective Sato kemudin memperkenalkan Shinichi sebagai seorang detective SMU yang selama ini banyak membantu kepolisian Jepang.
Tsubouchi kemudian juga memperkenalkan diri sebagai kakak ipar dari si korban, Aida. Shinichi menanyai Tsubouchi mengenai keseharian Aida. Tsubouchi menceritakan kalau Aida adalah adik dari istrinya, dan mereka sangat dekat. Sepulang dari luar negeri, Aida menjadi model di Jepang, dan ia adalah fotografernya. Aida juga merupakan orang yang mudah bergaul, sehingga memiliki banyak teman.
Shinichi kembali memperhatikan tempat mayat ditemukan. Petugas forensic mengatakan kalau di ruangan itu ditemukan banyak serbuk sari bunga, yang ternyata berasal dari bunga yang tengah dirangkai oleh Aida paginya.
“Itu adalah bunga Casablanca,” ucap Ran.
“Apa kau tahu “arti” dari bunga itu?” Tanya Shinichi.
“Kalau tidak salah . . . martabat,” jawab Ran
Shinichi melihat berkeliling lagi. Rupanya Shinichi mulai curiga pada Tsubouchi. Ia menanyakan kenapa pintu dapur terbuka, padahal harusnya jika itu perampok professional, maka ia akan lebih teliti. Selain itu, Shinichi juga menemukan kalau ruangan yang ditinggalkan itu terlalu janggal, seolah dibuat untuk menutupi sesuatu, dan bukan merupakan ulah perampok professional.
“Apakah ini benar perampokan?” gumam Shinichi.
Shinichi juga menemukan sebuah lampi blitz, dan masih panas. Tsubouchi mengatakan kalau itu adalah miliknya, yang ia pinjamkan kepada Aida, karena Aida tertarik dengan fotografi. Bisa saja Aida belum lama menggunakannya ketika ia dirampok. Tapi Shinichi masih belum yakin, karena ada barang yang seharusnya ada di ruangan itu, tapi ternyata saat itu tidak ada, yakni kamera. Tsubouchi beranggapan bisa saja kamera yang Shinichi maksud yang diambil si perampok. Tsubouchi berkeras akan pergi mengunjungi istrinya di rumah, dan kembali lagi nanti.
Ran lalu melihat sebuah cermin di dekat pintu keluar. Tapi karena posisinya, cermin itu hanya bisa memantulkan setengah bayangan tubuhnya. Mendengar ucapan Ran, Shinichi tahu trik apa yang digunakan si pembunuh sebenarnya.
“Hanya ada satu kebenaran.”
Shinichi akhirnya mengerti kenapa lampu blits itu masih panas. Shinichi kembali berhasil menahan Tsubouchi untuk tidak pergi. Ia lalu merangkai lampi blitz tadi di depan cermin, lalu mengatur cermin yang ada di dekat pintu. Ran protes, karena jika lampu blitz itu dinyalakan, berarti si pembunuh harus berada di ruangan itu dulu. Shinichi menjelaskan, kalau hal itu mudah bagi seorang fotografer professional. Lampu blits itu dapat diatur menggunakan remote dan kamera yang saat itu selalu dibawa oleh Tsubouchi.
Shinichi lalu menyalakan lampu blitz itu. Atas permintaan detective Sato, Tsubouchi menekan kameranya. Mendadak ada cahaya blitz yang sangat menyilaukan, yang menyebabkan siapapun yang terkena tidak akan bisa tahu apa yang tengah terjadi dalam sekejap.
Tsubouchi masih tetap mengelak. Ia menuduh Shinichi hanya bermain-main dan menuduh orang tanpa bukti. Shinichi mengungkapkan soal kamera yang ada di tas Tsubouchi. Sebagai fotografer professional, ia biasa menggunakan kamera otomatis, kenapa di tasnya ditemukan kamera lain yang digunakan secara manual.
“Tsubouchi, kaulah yang membunuh Aida,” ucap Shinichi.
Shinichi berasumsi, kalau pasti ada bukti di kamera tersebut kalau Tsubouchilah yang membunuh Aida. Tsubouchi masih saja mengelak. Shinichi menantang untuk membuktikannya. Tsubouchi mengiyakan, dan menangtang balik Shinichi bila tidak ada bukti di kamera itu.
“Aku akan berhenti menjadi detective,” ucap Shinichi yakin.
Film yang ada di kamera itu dicetak. Dan disana ternyata hanya ditemukan foto-foto milik Aida. Sama sekali tidak ditemukan bukti kalau Tsubouchi pembunuhnya. Tsubouchi merasa menang. Tapi yang Shinichi maksud bukanlah film di kamera itu. Melainkan memberi waktu pada tim forensic untuk mengidentifikasi kalau ada serbuk sari bunga seperti yang ditemukan bertebaran di ruangan hari itu. Dan hasilnya positif. Tsubouchi kaget tidak mengerti.
Shinichi menjelaskan kalau identifikasi adanya serbuk sari bunga di kamera itu menandakan kamera itu berada di sana pagi itu. Dan Tsubouchi yang berada disana yang mengambil dan membawa kamera itu pergi. Jadi jelas, hanya ada satu orang yang merupakan kunci semua itu, Tsubouchi-lah yang membunuh Aida.
“Sejujurnya, aku tidak tertarik dengan isi dari kamera itu,” Shinichi lalu menunjukan foto-foto Aida yang selesai dicetak tadi, dan menggerakannya secara berurutan. Tampak sebuah kalimat yang diucapkan Aida, “Aishiteru-Aku cinta padamu,” “Dia melakukan itu (minta putus-red) karena ingin melindungi kakaknya tersayang dan lelaki yang dicintainya,” ucap Shinichi lagi.
Melihat hal itu Tsubouchi akhirnya mengakui semua. Ia sangat menyesal, apalagi setelah detective Sato mengatakan kalau sebenarnya Aida belum langsung meninggal setelah dicekik. Kalau saja, Tsubouchi langsung memanggil ambulan/bantuan, Aida masih bisa diselamatkan.
Flash back selesai . . .
Kembali ke ruangan serba putih . . .
Shinichi mengetikkan kalimat di screen itu, “Aishiteru” dan “enter”. Sebuah pintu terbuka di belakang mereka. Shinichi, Ran dan Kogoro melewati pintu itu.
Kasus belum selesai. Ternyata Shinichi, Ran dan Kogoro tiba di ruangan putih yang lain. Pintu yang tadi terbuka pun tertutup lagi. Mereka dikejutkan oleh sendok yang melayang di udara. Shinichi menyentuhnya, dan ternyata sendok itu digantung dengan seutas benang.
Sebuah touch screen lain muncul. Ada empat kotak putih dan sederatan keyboard di bawahnya. Dia atasnya sebuah tanggal muncul, 2 September 2010. Shinichi mengingat-ingat kasus apa yang ia pecahkan hari itu.

Preview episode 2
Shinchi bermain sulap, membengkokkan sendok dengan tangan kosong. Ran dicekik. Apa yang Shinichi lakukan? Apakah Ran selamat? Sampai jumpa di episode 2 ^_^

Picture and story by Kelana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar